02 November, 2013

Kita...

aku selalu dapat mencintai kita.
mencintai setiap kenangan-kenangan yang terukir lewat bias dan sinar temaram rembulan tengah malam, lewat kerlipan dan dentingan bebintang dan selebihnya lewat tatapan hangat sang surya.
mencintai setiap cerita-cerita yang terucap lewat desahan angin sore-sore, lewat kicauan burung penghias langit, lewat derap roda dan langkah kecil kita. sebagaimana cerita itu tertulis pada setiap daun-daun peneduh langkah kita. seribu makna.
mencintai setiap tawa yang terekam lewat kerlipan mataku, matamu, mata kita. lewat gerimis dan bau tanah basah yang bahagia, lewat sentuhan samar tangan dan jari-jemari kita. dan selebihnya pada lagu-lagu indie yang kita dendangkan bergantian.
mencintai setiap tangis yang tertanda lewat bias embun pagi, lewat deru hujan malam minggu atau malam-malam kesepian lain, lewat aliran sungai yang menampung mimpi-mimpi dan perahu kertas kita, lewat pantulan kaca-kaca jendela, lewat peluh yang membasahi kita. sebagaimana tangis itu terdengar pada setiap telinga yang peka.
mencintai setiap mimpi-mimpi kita yang tergambar lewat kerja keras kita mengerjakan matematika atau fisika, lewat rasa kantuk pada pelajaran kimia, lewat untaian kata pada kelas bahasa, lewat silang-silang pada lembar jawab ujian kita, lewat teori dan rumus-rumus menjemukan, lewat palet-palet warna pada kanvas kita masing-masing, lewat rasa hormat kita terhadap guru maupun orangtua kita, lewat gandengan tangan kita. selebihnya mimpi itu selalu dalam nurani kita. mengakar.
juga mencintai persahabatan kita lewat syahdunya kidung gereja pun suara adzan yang keduanya selalu memberi rasa nyaman. bagaimana kita mewujudkan Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kehidupan di antara gejolak perang dan doktrin-doktrin agama, lewat setiap seduhan teh yang kita sesap bersama di bawah pohon teduh, lewat setiap beda paham dan akhir bahagia persahabatan kita.
sungguh, semoga tidak hanya menjadi tulisan pun kenangan yang sia-sia. kita sudah besar. kita punya mimpi. kita punya persahabatan.
semoga selalu bertemu pada semester-semester selanjutnya melalui perantauan yang berbeda.

ps: aku menulis ini untuk ketiga sahabat super-ku. nindi, happy, dan buana. cintaku selalu padamu.
salam hangat,
winda-mu

No comments:

Post a Comment