26 September, 2013

Biru

menerka-nerka memang bukan sepenuhnya kehebatanku
sungguh
bertanya-tanya selalu menjadi pengganggu disetiap sela-sela waktu yang menggebu-gebu
mungkin sudah sewindu semenjak hari biru itu
masih ingatkah kau dengan siulan angin dan nyanyian dedaunan yang mencari kehangatan di malam yang biru itu?
tentu saja kau akan bertanya siapa aku
atau mungkin nadi-nadimu menjadi katalis saraf ke otakmu untuk memperbaiki ingatanmu?
iya, aku gadis biru pemalu itu
aku bertemu denganmu. untuk pertama kali, mahkluk biru
bertemu denganmu apakah suatu kebahagiaan? belum tentu
tapi bertemu denganmu adalah suatu keajaiban
seperti bintang-bintang temaram yang menghias langit kelam
seolah-olah mereka melukismu di depanku
kau begitu mengagum
aku selalu memperhatikanmu
memperhatikan setiap inci-mu
bagaimana hitamnya rambutmu yang mengalahkan sang malam
bagaimana aroma tubuhmu yang mengalahkan cendana-cendana
ah, kau sungguh biru
lalu kau melihat mataku seperti mencari-cari sesuatu yang ingin kau temui
tidak, disana tidak ada pelangi
maka kau hanya memandangku sebentar
jika saja dimataku ada segaris pelangi saja, kau akan tetap memandangku mungkin saja
lalu aku juga dapat melihat matamu
mencari-cari pelangi yang tentu saja selalu ada pada mata yang tegas, mata biru sebiru dirimu
aku dapat melihat siapa dirimu sehingga aku tak perlu bertanya pada semut-semut yang mengalun panjang
aku dapat melihat warna pelangi mana saja yang ada di matamu
sehingga, aku tidak kesulitan memilih warna-warna di dalam lukis bayang dirimu
andai saja kau melihatku lebih lama
kau sederhana
sesederhana kapas putih terbang tertiup angin, ringan
kesan yang bagus pada pertemuan pertama
kau pemalu, mungkin saja
betapa aku ingin lebih sering menatap mata itu, menatapmu
mencari bayangan diriku di matamu
bagaimana keutuhanku tercermin
kau melihat mataku, sekali lagi
lalu aku memandangmu
tanpa aku sadari, ada yang berbicara lewat mata yang beradu
berbahasa dan aku tak mampu menerka
tubuhku di penuhi tanya
ada percakapan antara mataku dan matamu
ada lantun antara mata yang beradu
ada pertemuan di hati yang sama-sama biru
ada kasih kisah pertemuan pertamaku, dengan matamu
denganmu